Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Sejarah » Sejarah Partai Komunis indonesia (PKI) Pertama Kali di Indonesia

Sejarah Partai Komunis indonesia (PKI) Pertama Kali di Indonesia

1 min read

Partai Komunis Indonesia (PKI) – Benih paham komunis pertama kali dibawa ke Indonesia oleh B.J.F.M. Snevliet, pada tahun 1913. Ia seorang pemimpin organisasi buruh dari negeri Belanda yang juga merupakan salah satu anggita dari Partai Sociaal-Democratische Arbeiderspartij (SDAP) atau Partai Buruh Sosial-Demokrat di Belanda. Pada tahun 1914, Sneevliet mendirikan sebuah organisasi yang bercorak Marxis bernama Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV), dengan pusat di Semarang.

Awalnya tidak mendapat tanggapan di Indonesia, muncul ide dalam diri Sneevliet untuk bergabung dengan sebuah organisasi lain yang sudah ada. Ide ini berhasil diwujudkan. Akhirnya, ISDV masuk dan menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh organisasi Sarekat Islam (SI). Politik infiltrasi (menyusup) ISDV ini berhasil memengaruhi dua orang pemimpin SI cabang Semarang yang terkenal militan dna berbakat, yaitu Semaun dan Darsono.

Dalam kongres ke-20 ISDV pada tahun 1920, nama ISDV diganti menjadi Perserikayan Komunis Hindia dengan Semaun sebagai ketua. Semaun dan Darsono pun berdiri di atas dua organisasi-organisasi yang satu ISDV dan organisasi yang lain SI. Di SI, keduanya mengecam keras sikap rekan-rekannya yang kooperatif terhadap Belanda. Selain itu, untuk memperluas pengaruh dan keanggotaan ISDV, keduanya aktif melakukan propaganda dan sosialisasi ISDV di kalangan buruh atau Sarekat-Sarekat Sekerja yang tergabung dalam Sarekat Islam (SI).

Sikap dan langkah-langkah keduanya pun mengundang kekhawatiran dalam organisasi. Apalagi, langkah Semaun dan Darsoni telah nyata-nyata menciptakan dua kubu besar dalam SI, yaitu golongan Cokroaminoto-Salim yang berhaluan sosialisme Islam dan berpusat di Yogyakarta (Sarekat Islam (SI) Putih) serta golongan Semaun yang berhaluan komunis dan berpusat di Semarang (Sarekat Islam (SI) Merah).

Dalam perkembangan selanjutnya, golongan Cokroaminoto mencurigai adanya ambisi Semaun dan Darsono mengambil alih pimpinan SI. Meraka pun berupaya membendung pengaruh keduanya. Dalam kongres ke-6 SI pada bulan Oktober 1921, SI menerima usulan Agus Salim dan Abdul Muis tentang penerapan disiplin kepartaian, terutama larangan merangkap keanggotaan partai. Golongan Semaun dirusuh memilih: menjadi anggota SI atau ISDV. Golongan Semaun memilih kedua dan sejak saat itu SI pun secara resmi pecah. Dampak yang langsung terasa adalah menyusutnya anggota SI.

Pada tanggal 23 Mei 1923, nama Perserikatan Komunis Hindia diganti lagi menjadi Partai Komunis Indonesia. Pada tahun 1924, Partai Komunis Hindia menjadi Partai Komunis Indonesia. Pada tahun ini bergabung tokoh baru seperti Alimin dan Muso.

Baca: Sejarah Pemberontakan PKI Madiun

Sebagai organisasi yang berideologi komunis, PKI berkembang cepat. Mereka melakukan gerakan-gerakan radikal seperti melakukan pemogokan di berbagai tempat di Jawa. Pada tahun 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jawa, yang disusul pada tahun 1927 di Sumatera Barat. Kedua pemberontakan gagal. Banyak tokohnya ditangkap dan dibuang ke Digul. Karena aksi-aksi militan dan revolusionernya yang menganggu stabilitas dan kepentingan Belanda, PKI akhirnya dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh Belanda pada tahun 1927.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *