Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Kewirausahaan » Pengertian » Pengertian Desain Produk Kerajinan dan Hakikatnya

Pengertian Desain Produk Kerajinan dan Hakikatnya

1 min read

Desain Produk Kerajinan – Desain produk kerajinan merupakan salah satu lingkup desain produk yang mengkhususkan diri dalam pembuatan desain produk kerajinan. Kata “kerajinan”, dalam istilah bahasa Inggri disebut “Craft” sedangkan dalam istilah Bahasa Indonesia, disebut “Kria”, atau “Kriya” dalam bahasa Jawa, yang berarti: pekerjaan, hasil pekerjaan, hasil pekerjaan tangan, keahlian, suatu benda (bisa juga berarti produk) yang dihasilkan dari keterampilan pekerjaan tangan dan dilandasi oleh kehalusan rasa. Istilah Craft berarti keahlian, keprigelan, kebiasaan. Dekat dengan istilah ini dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istlah “Crafman“, yang artinya: tukang, ahli, juru, orang yang mempunyai keterampilan, ahli. Istilah lain yang dekat adalah “Craftmanship“, yang artinya: keahlian, keterampilan,.

Pengertian Desain Produk Kerajinan

Desain produk kerajinan merupakan desain yang berbasis kriya, merupakan terjemahan dari istilah “Craft Design”  dan dapat didefinisikan sebagai suatu karya desain yang dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip kriya (Craft) dalam proses realisasinya. Benda/produk hasil desain produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan (uniqueness), estetika (keindahan), seni (Art), adilihung, berharkat tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa sebagai unsur dasar. Smentara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda-benda pakai, perhiasaan, furnitur, sandang, dan sebagainya, Pemenuhan atas fungsi yang bersifat nonfisik bisa dikatakan relatif kecil.

Karena didasari oleh keterampilan dan kehalusan rasa, maka benda-benda hasil produk kerajinan umumnya sangat mengeksploitasi dan menonjolkan aspek rupa dan keindahan (estetika). Dalam sejumlah kasus, ada kecenderungan menggunakan pola (pattern) atau bentuk (form, shape) yang rumit (complicated) serta mungkin juga mengeksploitasi dan menerapkan ragam hias (ornamen). Benda-benda hasil produk kerajinan umumnya dibuat secara terulang dan dibuat dalam skala besar (mass product). Tentunya dibutuhkan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perancangannya yang sangat berbeda dengan hasil produk yang bersifat eksklusif (hanya dibuat sebuah saja).

Baca: Pengertian Desain Produk dan Ruang Lingkupnya

Semua hasil karya seni, jika masih berjumlah sebuah dan berstatus belum diproduksi, bisa disebut artwork, sering juga disebut master. Namun jika kemudian diproduksi secara massal (diperbanyak jumlahnya), maka kategorinya berubah menjadi “produk yang diindustrikan” (industrialized product, fabricated product, manufactured product). Dalam hal ini perubahan status tidak didasarkan atas cara, sistem, teknologi, atau pendekatan produksi yang dilaksanakan, akan tetapi dari diperbanyak atau tidaknya produk tersebut.

Hakikat Desain Produk Kerajinan

Desain produk kerajinan mengandung upaya mencari struktur dan material yang tepat. Desain juga merupakan proses, yaitu proses berpikir yang sistematis untuk mencapai mutu hasil yang optimal. Dengan demikian bahwa pada hakikatnya desain adalah mencari mutu yang terbaik, mutu material, teknis, performansi, dan bentuk, baik secara pembagian maupun secara keseluruhan.

Predikat baik pada desain tersebut sangat tergantung pada sasaran dan filosofi mendesain pada umumnya, bahwa:

  1. Sasaran itu berbeda-beda menurut kebutuhan dan kepentingan.
  2. Setiap upaya desain harus berorientasi pada mencapai hasil yang seoptimal mungkin dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa desain itu lebih baik dari desain yang lain apabila (harga, citra) desain tersebutlah memenuhi sasaran kebutuhan yang paling optimal. Dari uraian tersebut maka jelas bagi kita bahwa ketika seseorang membuat desain harus merumuskan sasaran setepat-tepatnya: apa, mengapa, siapa, bagaimana, dimana, dan kapan. Hal ini dalam ilmu desain dikenal dengan tahapan identifikasi permasalahan merupakan kunci yang menentukan. Selain menentukan sasaran, selanjutnya dalam proses desain harus menentukan pengembangan produk (product development). Dalam pengembangan produk ini, bergantung pada masalah yang telah dirumuskan di atas.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *