Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Kesehatan » Penjaskes » Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit HIV/AIDS

Penyebab Terjadinya Penularan Penyakit HIV/AIDS

1 min read

Penularan Penyakit HIV/AIDS – Karakteristik HIV cukup unik dan tidak seperti virus-virus lain seperti influenza yang dengan sangat mudah menular ke orang lain hanya melalui udara. Virus HIV bisa cepat mati apabila berada di luar tubuh manusia. HIV harus masuk langsung ke aliran darah orang yang bersangkutan untuk dapat berada di dalam tubuh manusia. Virus HIV dapat hidup di seluruh cairan tubuh manusia, tetapi yang mempunyai kemampuan untuk menularkan kepada orang lain hanya HIV yang berada dalam darah, cairan vagina,  dan sperma. Selain di dalam ketiga cairan tersebut, HIV juga dapat ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di dalam air mata, air liur, cairan otak, keringat, dan air susu ibu (ASI).

Namun, sampai sekarang belum ada bukti bahwa HIV dapat ditularkan melalui cairan-cairan tersebut. HIV bertahan lebih lama di luar tubuh manusia hanya bila darah yang mengandung HIV tersebut masih dalam keadaan belum mengering. Dalam media kering HIV akan lebih cepat mati. HIV mudah mati oleh air panas, sabun, dan bahan pencuci hama lain. HIV cepat mati di luar tubuh manusia, sehingga HIV tidak dapat menular lewar udara seperti virus lainnya.

Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penularan HIV/AIDS adalah sebagai berikut.

  1. Transfusi darah dari pengidap HIV.
  2. Berhubungan seks dengan pengidap HIV.
  3. Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
  4. Alat suntik, jarum suntik, alat tato, atau alat tindik yang dipakai bersama dengan penderita HIV atau AIDS.
  5. Air susu ibu pengidam AIDS kepada anak susuannya.
Terdapat beberapa perilaku yang berisiko tinggi terhadap penularan penyakit HIV/AIDS. Orangorang yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan atau tertular HIV artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau menularkan HIV dikarenakan perilakunya. Mereka yang memiliki perilaku berisiko tinggi itu adalah sebagai berikut.
  1. Wanita dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, dan pasangannya.
  2. Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.
  3. Orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar, seperti hubungan seks melalui dubur (anal) dan mulut, misalnya pada homoseksual dan biseksual.
  4. Penyalahgunaan narkotika dengan suktikan yang menggunakan jarum suntik secara bersama atau berganti, serta mentato tubuh dengan jarum secara bersamaan.
Setelah kita mengetahui budaya dan penularan HIV/AIDS, sangat penting bagi kita untuk menjaga diri dan menghindari perilaku berisiko tinggi HIV/ADIS sebagai upaya pencegahan. Sebagai anggota masyarakat, kita juga tidak boleh mengasingkan atau mengucilkan begitu saja para penderita HIV/AIDS. Kita tetap harus menghargainya sebagai manusia yang memiliki persamaan harkat dan martabat. Bagaimana kita bersikap terhadap penderita HIV/AIDS tanpa memiliki risiko tertular? Berikut hal-hal yang dihindari agar tidak tertular penyakit HIV/AIDS.
  1. Bersenggolan dengan pengidap HIV.
  2. Berjabat tangan.
  3. Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita.
  4. Sama-sama berenang di kolam renang.
  5. Menggunakan WC yang sama dengan pengidap HIV.
  6. Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
Setelah kita mengetahui hal-hal yang dapat menyebabkan tertularnya penyakit HIV/AIDS dan hal-hal yang tidak menyebabkan tertularnya HIV/AIDS kita dapat menentukan sikap dan pola interaksi yang benar terhadap penderita HIV.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *