Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Agama » Sejarah » Kontribusi Islam Dalam Peradaban Dunia

Kontribusi Islam Dalam Peradaban Dunia

1 min read

Ajaran Isalam yang telah tersebar ke berbagaipenjuru dunia selama berabad-abad tentunya meninggalkan tinta emas dan torehan positif berupa khasanah keilmuan bagi peradaban dunia, meskipun tidak ada lagi kekuasaan Islam secara mutlak. Hal itu disebabkan oleh ekspansi Islam ke daerah-daerah tidak bertujuan  untuk mengambil harta kekayaan dan rampasan, tetapi untuk membangun dan mengelola kebudayaan  yang ada di daerah tersebut.

Peradaban Islam bisa maju di masa itu, salah satunya berkat kerja keras para ilmuwan dan cendekiawan. Mereka adalah pelopor lahirnya peradaban dunia yang baru, yang awalnya mempelajari dan mempertahankan peradaban Yunani Kuno. Tidak hanya itu, tetapi para ilmuwan muslim juga mengembangkan pola pikir dan kecerdasan otaknya untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam ilmu pengetahuan. Peran dan sumbangsih umat Islam dalam kemajuan peradaban dunia diakui oleh seorang orientalis Barat yang bernama Gustave Lebon. Dia mengatakan “orang-orang Arablah yang menyebabkan kita mempunyai peradaban karena mereka adalah iman kita selama enam abad.

Dikalangan Barat, Islam memegang peran penting sebagai donator kemajuan peradaban mereka, meskipun sekarang justru baratlah yang menjadi ikon kemajuan peradaban dunia. Kontribusi Islam tersebut antara lain sebagai berikut.

  1. Karya-karya ilmuwan muslim dalam bidang filsafat dan sains yang dialihbahasakan ke bahasa Barat termasuk Spanyol sehingga penduduk Barat dapat menambah wawasan pendidikan mereka. Masa ini berlangsung dari abad ke-12 dan ke-13.
  2. Metode dan teori sains melalui penelitian dan eksperimen yang dilakukan ilmuwan muslim.
  3. Kontribusi dalam bidang matematika, seperti sistem notasi dan desimal.
  4. Buku-buku terjemahan yang diadopsi oleh Bangsa Barat, misalnya karya Ibnu Sina tentang kedokteran yang digunakan sebagai materi pokok pendidikan Barat sampai abad ke-17 M.
  5. Berkat kegigihan dan kecerdasannya, para ilmuwan muslim secara tidak langsung telah memotivasi Barat untuk mengembangkan kebudayaan mereka. Seperti renaisans dan budaya Romawi Kuno.
  6. Universitas-universitas di Eropa yang sekarang ini banyak didirikan  merupakan pengembangan dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang didirikan sebelumnya.
  7. Ketika barat masih berkutat dengan kegelapan, umat Islam telah berhasil melestarikan pemikiran dan kebudayaan Romawi-Persia (Greco Helenistic).
  8. Para sarjana dan ilmuwan Barat menuntut ilmu dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang kemudian dibawa ke negaranya.
  9. Kontribusi umat Islam dalam bidang kesehatan, sanitasi, dan makanan kepada dunai Barat pada masa itu.
Ketika perdaban Islam dibawa ke Barat oleh orang-orang non-Arab, ilmu-ilmu tersebut masih dalam satu bingkai dan belum dipisah-pisah. Oleh karena itu, ilmu kalam, filsafat, tasawuf, ilmu alam, matematika, dan ilmu kedokteran masih belum diklasifikasikan dan masih bercampur. Para ilmuwan muslim kemudian menggabungkan ilmu-ilmu filsafat dengan ilmu agama, ini berarti ada perpaduan antara akal dan keimanan. Tidak seperti bangsa Barat yang masih mendikotomikan ilmu-ilmu akal dengan ilmu agama sehingga tidak ada inovasi-inovasi baru.
Setelah mengadopsi pemikiran-pemikiran para ilmuwan muslim, bangsa Barat mampu memajukan peradaban mereka dan sampai sekarang merajai peradaban dunia. Kebanyakan bangsa Barat mengadopsi gaya pendidikan di Timur Tengah terutama dari lembaga-lembaga pendidikannya sehingga mereka mendirikan universitas dan akademi seperi di dunia Islam.
Bangsa Barat mempunyai kelebihan dalam hal ketekunan dan kekonsistenan mengembangkan keilmuan, dan itulah yang tidak dimiliki oleh umat Islam saat ini. Dengan demikian, barat sekarang menjadi kiblat ilmu pengetahuan dan peradaban yang sebenarnya dimotori oleh keilmuan muslim zaman dahulu. Bagi umat Islam yang ingin mendalami ilmu-ilmu yang ada sekarang, mereka harus pergi ke kawasan Barat karena di Barat terdapat karya-karya ilmuan muslim yang terawat dan tersedia di beberapa perpustakaan.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *