Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

1 min read

Menyusun teks laporan hasil observasi,- Laporan adalah sebuah bentuk penyampaian berita, pemberitahuan, keterangan, ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tertulis setelah melakukan sebuah tugas kegiatan atau pengamatan (observasi).Menyusun laporan berbeda dengan menulis artikel atau menyusun kegiatan. Menyusun laporan pada prinsipnya menyusun kembali kegiatan, hasil pengamatan, atau hasil penelitian secara sistematis berdasarkan fakta. Fakta yang disajikan merupakan tanggung jawab pelapor.

Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan, yaitu sebagai berikut.

1. Masalah yang dilaporkan
Masalah yang dilaporkan adalah hasil kegiatan, seperti mengikuti diskusi, seminar, penelitian, hasil perjalanan, observasi, hasil wawancara, dan kegiatan lain.

2. Siapa yang melaporkan
Pelapor dapat berupa perorangan, kelompok, team, atau instansi yang menangani kegiatan. Jika seorang siswa ditugaskan oleh gurunya untuk meneliti/mengamati tentang penggunaan bahasa atau kehidupan sosial masyarakat di lingkungan masing-masing, kemudian hasilnya dilaporkan kepada guru atau disampaikan di hadapan siswa lain, ini tergolong laporan perorangan.

3. Kepada siapa laporan itu disampaikan
Hal ini bergantung dari siapa saja yang menugaskan atau yang melakukan kegiatan. Jika guru yang menugaskan, maka dilaporkan kepada guru yang bersangkutan. Bisa secara perorangan atau kelompok.

4. Bahasa Laporan
Laporan yang baik tidak hanya ditentukan oleh isi laporan, tetapi bahasa laporan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Bahasa laporan harus bersifat denotatif, runtut, jelas, dan mudah untuk dipahami.

Baca: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Yang Baik dan Benar

Tahapan Dalam Penulisan Laporan

Anda pasti pernah melakukan observasi atau kunjungan ke suatu tempat, bukan? Pada pertemuan kali ini anda diharapkan dapat melaporkan hasil pengamatan/observasi dengan bahasa yang runtut, baik, dan benar. Untuk keperluan penulisan ada beberapa tahap yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut.

1. Melakukan kegiatan observasi
Hal yang harus dilakukan ketika observasi adalah sebagai berikut.

  • Mencatat data yang diperlukan dan menyesuaikannya dengan tujuan/fungsi laporan.
  • Melakukan survei tempat.
  • Menemui narasumber untuk melakukan wawancara sebagai bukti penguat dan referensi.
  • Mencatat hasil observasi.

2. Menulis kerangka laporan
Setelah observasi, susunlah laporannya. Anda harus mengikuti kaidah yang berlaku dengan sistematika yang baik dan mudah dipahami. Untuk itu, Anda perlu membuat kerangka laporan terlebih dahulu.

3. Mengembangkan kerangka-kerangka laporan menjadi laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Langkah-Langkah Melakukan Wawancara

Salah satu cara dalam mengumpulkan data adalah dengan wawancara atai interview, yaitu mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Langkah-langkah dalam melakukan kegiatan wawancara saat observasi adalah sebagai berikut.

1. Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara. Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang anda ajukan kepada narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara akan berhasil.

2. Menyiapkan daftar pertanyaan
Berikut ini adalah petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara.

  • Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
  • Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
  • Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.

3. Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan. Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan itu bisa menjadi pemandu anda dalam berwawancara agar bisa berhasil. Tahapan wawancara adalah sebagai berikut.

a. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dahulu dengan narasumber, kapan, dan dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara kepada narasumber.

b. Pembukaan
Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar dan kondisi narasumber serta tunjukka sikap yang ramah dan bersahabat.

c. Tahapan inti
Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau mengintrogasi.

d. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan baik dan menyenangkan. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber diwawancarai.

4. Melaporkan atau menulis hasil wawancara ke dalam hasil observasi.

Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *