Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Home » Bahasa Indonesia » Materi » Pengertian » Pengertian Majas Beserta Macam dan Contohnya

Pengertian Majas Beserta Macam dan Contohnya

2 min read

Pengertian Majas berserta macam-macamnya,- Pada materi pelajaran bahasa indonesia baik kurikulum baru atau kurikulum lama pasti terdapat materi yang masih digunakan dari SD hingga SMP dan SMA/SMK, salah satunya adalah majas. kenapa majas masih digunakan hingga SMA/SMK, dikarenakan majas ini adalah sebuah ungkapan kata yang indah yang banyak dijumpai pada kebahasaan indonesia, oleh karena itu kenapa materi majas masih digunakan hingga sekarang ini bahkan sampai digunakan dalam soal Ujan nasional.

#Pengertian Majas

Majas adalah Ungkapan atau kalimat yang diungkapkan secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan bahasa indah yang maknanya berupa kiasan. dengan menggunakan kalimat bermajas akan bisa menimbulkan kesan imajinatif bagi pembicara dan penyimak.

Majas sendiri terdiri dari berbagai macam yaitu majas perbandingan, majas pertentangan dan majas pertautan. dari ketiga majas tersebut masing-masing masih memiliki jenis beserta contoh yang berbeda-beda. untuk lebih jelasnya bisa dilihat dibawah ini, mulai dari:

A. Majas perbandingan

Majas pernbandingan adalah Sebuah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya. Majas perbandingan masih dibagi lagi dalam beberapa jenis, berikut jenisnya:

1. Personifikasi: Majas yang menyatakan maksud benda mati seolah-olah hidup seperti manuasia

  • Contoh: Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
2. Metafora: Majas yang membandingkan dua  hal yang memiliki sifat yang sama.
  • Contoh: Raja siang keluar dari ufuk timur
3. Simile: Majas yang digunakan untuk membandingkan benda satu dengan benda yang lain menggunakan kata pembanding: bagaikan, seperti, laksana, bak. dll.
  • Contoh: Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
4. Alegori: Majas yang digunakan untuk membandingkan benda yang satu dengan yang lain dengan membangun sebuah cerita dengan perlambang.
  • Contoh: Hidup kita ini seperti sungai yang terus mengalir ke depan yang kadang kadang akan ada penghalang seperti batu, tumpukan sampah.

B. Majas pertentangan

Majas pertentangan adalah Sebuah Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh penulis atau pembicara dengan maksud untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pendengar atau pembaca. Majas pertentangan masih dibagi lagi dalam beberapa jenis, berikut jenisnya:

1. Ironi: Majas sindiran yang mempertentangkan maksud untuk mengolok-olok.

  • Contoh: Cepat benar kau datang sehingga para undangan telah lama meninggalkan tempat ini.
2. Hiperbola: Majas yang digunakan untuk maksud secara berlebih-lebihan.
  • Contoh: Keringatnya sampai menganak sungai.
3. Antitesis: Majas yang digunakan untuk maksud= secara berlawanan.
  • Contoh: Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
4. Litotes: Majas pertentangan untuk menyampaikan maksud dengan merendahkan diri.
  • Contoh: Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
5. Paradoks: Majas pertentangan yang menyatakan maksud seolah-olah pertentangan padahal tidak.
  • Contoh: Dia kaya raya tapi miskin ilmu.

C. Majas pertautan

 Majas pertautan adalah Sebuah kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya. Terdapat bermacam-macam asosiasi sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan. Majas pertautan masih dibagi lagi dalam beberapa jenis, berikut jenisnya:

1. Metonimia: Majas pertautan untuk menyebutkan pemakaian nama diri ditautkan pada orang atau benda.

  • Contoh: Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
2. Eufimisme: Majas pertautan yang digunakan untuk menyampaikan maksud secar halus dan sopan.
  • Contoh: Wanita itu sudah terkenal sebagai pramuria di kampungnya. (pramuria = PSK)
3. Sinekdoke: Majas yang digunakan untuk menyebutkan nama benda. dimana majas ini masih terbagi lagi dalam dua jenis yaitu:
  • Pars pro toto: Menyebutkan sebagian untuk seluruh. Contoh: Pidato yang disampaikannya berhasil mencuri banyak mata pengunjung.
  • Totem pro parte: Menyebutkan keseluruhan benda untuk sebagian benda. Contoh: Indonesia sudah dikenal luas sebagai negara dengan wisata pantai dan keramahan masyarakatnya.
4. Pleonasme: Majas yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara berlebihan dan menegaskan sebuah pernyataan.
  • Contoh: Pak sopir menepikan mobil ke pinggir karena bannya bocor.
Itulah pengertian Majas beserta macam dan contohnya, maaf jika terdapat kekurangan dari artikel ini karena semua saya rangkum dari beberapa sumber serta dari buku. Demikian artikel tentang pengertian majas beserta macamnya. sekian dan terima kasih.
Mas Pur Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *